Kamis, 19 Desember 2013

Tugas Psikologi Pendidikan



KATA PENGANTAR

       Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat rahmatNya yang tak terhitung nilainya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian psikologi pendidikan dengan judul “Peningkatan Gejala Konasi Melalui Media Audio Visual Sebagai Wadah Pengembangan Bahasa Arab pada Maharah Istima’ Kelas PPBA UIN Maliki Malang”.
       Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing Matakuliah Psikologi Pendidikan, Bu Nur Ila Ifawati yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam penelitian ini. Tak lupa, atas bimbingan dan bantuan dari semua pihak, hingga terselesaikannya laporan ini, penulis ucapkan terima kasih. Semoga amal baiknya mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
       Tak ada gading yang tak retak. Tentunya, laporan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, masukan dan saran yang membangun selalu penulis terima dari semua pihak demi kesempurnaan dalam laporan-laporan selanjutnya.
       Akhirnya, hanya kepada Allah, penulis serahkan segala upaya yang telah dilakukan dan tetap memohon petunjukNya ke jalanNya yang benar dan diridhoi. Amin.


                                                                                                                                      Desember 2013


Peneliti
                                                                                                               
BAB I
PENDAHULUAN

       Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu tugas untuk mempraktekkan penerapan metode penelitian pada bidang Psikologi Pendidikan. Adapun metode yang digunakan adalah metode kuesioner. Sedangkan objek penelitian ini adalah para mahasiswa tingkat mutawasith (pertengahan) yang berjumlah 27 mahasiswa, kelas F6 dan belajar di ruang B114 yang diampu oleh Usth. Nur Ila Ifawati, M.Pd.
       Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan gejala konasi, khususnya pada motivasi dengan media audio visual dalam maharah istima’ PPBA kelas F6, mendapatkan informasi mengenai motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PPBA pada umumnya dan maharah istima’ pada khususnya.



BAB II
ANGKET DAN ANALISA DATA

1.      Hasil Penelitian
              Berdasarkan penyebaran angket kuesioner pada hari Kamis, 5 Desember 2013 di kelas F6 dengan jumlah 27 mahasiswa, maka peneliti mendapatkan hasil data sebagai berikut:

NO
Pernyataan
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
PPBA perlu diadakan.
8
11
6
2

2
PPBA penting bagi saya.
8
17
1
2

3
Strategi pembelajaran dalam PPBA sangat menyenangkan bagi saya.
2
5
15
5

4
Saya bersemangat ketika dimulainya pembelajaran PPBA.

7
15
5

5
Materi PPBA mudah saya fahami.

5
15
5
2
6
Saya merasa senang mendapat tugas PPBA.

1
17
6
3
7
Terkadang saya malas mengikuti PPBA.
6
15
6
1

8
Materi PPBA sulit saya fahami
1
7
12
7

9
Saya merasa tidak senang mendapatkan tugas PPBA.
3
6
15
3

10
Strategi pembelajaran dalam PPBA tidak menyenangkan bagi saya.
3
4
10
10

11
Saya berusaha memahami materi yang disampaikan.
10
16
1


12
Saya merasa bosan ketika PPBA berlangsung.
3
5
12
6
1
13
Saya acuh tak acuh dengan tugas PPBA.

3
13
7
4
14
Maharoh istima’, kalam, qiroah, kitabah mudah bagi saya.
1
2
17
17
3
15
Maharoh istima’, kalam, qiroah, kitabah sulit bagi saya.
3
3
16
16
2
16
Maharoh istima’ dalam PPBA mudah bagi saya.
1
4
15
15
2
17
Menonton film berbahasa arab menambah semangat saya dalam mepelajari maharoh istima’.
5
11
9
9

18
Mendengarkan lagu berbahasa arab mempermudah belajar maharoh istima’.
5
13
5
5

19
Penggunaan media audio visual mempengaruhi motifasi saya dalam belajar maharoh istima’.
5
11
11
10

20
Mendengarkan  rekaman materi bahasa arab memudahkan saya belajar maharoh istima’.
4
12
12
8


Dari hasil angket penelitian diatas maka di dapati hasil sebagai berikut :
             
              Dari pernyataan bahwa PPBA perlu diadakan dan penting bagi sejumlah mahasiswa yang telah kami teliti, maka dapat diambil garis besar bahwa pada awalnya para mahasiswa ini sudah memiliki sebuah motifasi dalam diri mereka untuk bisa meningkatkan kualitas berbahasa khususnya bahasa arab dengan mengikuti PPBA ini. Sehingga para mahasiswa ini memiliki dorongan dalam diri mereka untuk menilai bahwa PPBA ini penting bagi mereka. Dalam hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan angket yang menyatakan bahwa dari 27 mahasiswa PPBA kelas F-6 hampir 98%  menyetujui bahwa PPBA itu penting dan perlu diadakan.

              Dilihat dari sisi strategi pembelajaran dalam PPBA ada dua jawaban yakni mahasiswa merasa senang dan mahasiswa merasa tidak senang dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam PPBA. Untuk mahasiswa yang merasa senang dengan strategi pembelajaran dalam PPBA dapat dikatakan bahwa mereka itu selalu fokus dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh pendidik sehingga mereka menyatu dengan jiwa pendidik dan menghsilkan strategi pembelajaran yang menyenangkan dalam pelaksanaan PPBA. Dan untuk mereka yang tidak senang dengan strategi pembelajaran PPBA dapat dikatan bawha kurangnya tingkat kefokusan mahasiswa terhadap apa yang disampaikan pendidik sehingga mereka kurang memiliki dorongan untuk memperhatikan strategi pembelajaran dan hasilnya mereka merasa bosan dengan strategi pembelajaran yang ada. Sebenarnya dalam hal ini banyak faktor yang melatar belakangai mengapa strategi belajar itu dapat sukses dilaksanakan dan tidak.  Ada dari faktor pendidik dan peserta didik itu sendiri. Untuk pendidik jika ingin sukses dalam menerapkan strategi pembelajaran yang disukai oleh peserta didik maka harus banyak melihat kondisi peserta didik itu sendiri, jika terlihat sudah jenuh dengan materi pembelajaran maka dapat menggunakan teknik permainan atau audio visual untuk menunjang peningkatan motifasi belajar peserta didik. Untuk peserta didik sudah diuraikan diatas. Sebagai bukti bahwa dalam strategi pembelajaran PPBA bagi mahasiswa kelas F-6 hampir 95% merasa senang dengan strategi pembelajaran PPBA yang dituliskan dalam pernyataan pertama. Untuk pernyataan kedua yang dituliskan bahwa strategi pembelajaran PPBA tidak menyenangkan bagi mahasiswa PPBA kelas F-6 di dapati hasil 90% mahasiswa setuju dengan pernyataan kedua ini.

              Dalam dimulainya pembelajaran PPBA ada sebagian besar mahasiswa kelas F-6 yang bersemnagat jika dimulainya pembelajaran. Tapi ada juga sebagian besar mahasiswa kelas F-6 yang merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini ada beberapa faktor. Bisa dari pribadi, keluarga, lingkungan, teman sejawat, dan juga psikis mahasiswa tersebut. Dalam hal ini di dapati bukti perolehan angket sebesar 95% mahasiswa PPBA kelas F-6 merasa semangat jika pembelajaran dimulai, yang dituliskan dalam pernyataan pertama. Untuk pernyataan yang kedua mendapatkan perolehan sebesar 93% mahasiswa PPBA kelas F-6 merasa bosan jika pembelajaran berlangsung.

              Dalam kemudahan memahamai materi yang disampaikan dalam PPBA, dari 27 mahasiswa kelas F-6 hampir 93% merasa mudah memahami atas apa yang telah disampaikan oleh pendidik, dalam pernyataan pertama. Untuk pernyataan yang kedua mendapatkan perolehan sebesar 16% mahasiswa kelas F-6 merasa sulit memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemudahan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran. Diantaranya kondisi psikis, kondisi lingkungan, dan latar belakang pendidikan.

              Dalam pemberian tugas PPBA, dari pernyataan pertama hanya 36% dari mahasiswa kelas F-6 merasa senang apabila diberikan tugas dari PPBA. Sedangkan pernyataan yang kedua mendaptakan perolehan 6% untuk mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan dalam PPBA. Adapun dalam pernyataan yang ketiga yang menyatakan bahwa 97% mahasiswa kelas F-6 tidak senang apabila diberikan tugas PPBA. Dalam hal ini juga dapat dilatar belakangi oleh banyaknya tugas yang telah di emban mahasiswa F-6, malas apabila mendapatkan tugas, dan merasa kesulitan jika mendapatkan tugas.

              Dalam usaha memahami materi PPBA yang telah disampaikan, keseluruha anak kelas F-6 sangat antusias. Karena motifasi belajar dalam diri mereka sangat tinggi dan juga dorongan dari pendidik itu sendiri, dibarengi dengan sikap toleransi dari setiap individu dalam kelas F-6, maka dapat diambil garis bahwa kelas PPBA  kelas F-6 sangat bersemangat dalam berusaha memahami materi PPBA yang telah disampaikan oleh pendidik.

              Dalam pembelajaran maharoh istima’, kalam, qiro’ah dan juga kitabah perolehan hasil angket menunjukkan 93% dari mahasiswa PPBA kelas F-6 mudah dalam memahami pembelajaran maharoh tersebut. Pemaparan diatas merupakan uraian dari pernyataan pertama. Untuk pernyataan yang kedua hasil angket menunjukkan 95% mahasiswa PPBA kelas F-6 merasa sulit memahami pembelajaran maharoh tersebut. Kedua hal diatas mungkin dilatar belakangi oleh beberapa faktor, bisa karena latar belakang pendidikan, suatu ilmu yang baru bagi mereka, dan juga belum terbiasa dengan pembelajaran tersebut.

              Dalam penelitian ini dari ke-empat pembelajaran maharoh diatas, kami peneliti lebih menganalisa terhadap mudahnya pembelajaran maharoh istima’ dalam PPBA. dari 27 mahasiswa PPBA kelas F-6 tercatat dari hasil angket 93% mereka merasa mudah dalam mempelajari maharoh istima’ dalam PPBA ini.

              Untuk metode menonton film berbahasa arab dalam meningkatkan semangat mahasiswa mempelajari maharoh istima’, mahasiswa PPBA kelas F-6 lebih menyukai metode ini dengan hasil angket sebesar 98%.

              Untuk metode mendengarkan lagu berbahasa arab dalam mempermudah mahasiswa belajar maharoh istima’, mahasiswa PPBA kelas F-6 ternyata setelah melihat perolehan hasil angket menunjukkan 96% mereka menyukai metode ini.

              Untuk metode mendengarkan rekaman yang berisi materi pembelajaran bahasa arab  agar memudahkan mahasiswa memahami maharoh istima’, maka mahasiswa PPBA kelas F-6 memiliki perolehan hasil angket sebesar 97%.

              Dalam penggunaan media audio visual untuk mempengaruhi motifasi belajar mahasiswa pada maharoh istima’, maka mahasiswa PPBA kelas F-6 memiliki perolehan hasil angket sebesar 97%. Dari sini dapat kita ambil garis besar bahwa penggunaan media audio visual dalam mempengaruhi motifasi belajar mahasiswa pada maharoh istima’ sangatlah berpengaruh. Karena dengan penggunaan media ini dapat membuat mahasiswa tidak bosan dan lebih cepat alur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan.
             



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


       Berdasarkan data angket yang telah dianalisa pada bab II, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran maharah istima’ di kelas F6 adalah pembelajaran yang auditorik, yakni sebagian besar mahasiswa menyukai metode audio visual sebagai media belajar maharoh istima’.
Dengan demikian, agar pembelajaran dan motivasi mahasiswa dalam maharah istima’ dapat ditingkatkan, maka penulis menyarankan agar :

1.      Pendidik memerhatika kondisi peserta didik dalam pembelajaran berlangsung.
  1. Pendidik memiliki metode khusus agar peserta didik mudah memahami maharoh istima’.
3.      Pendidik harus selalu menjalin komunikasi dengan baik kepada peserta didik agar mereka saling tumbuh motivasi dalam mempelajari strategi pembelajaran yang dilakukan.
Dalam pembelajaran Maharoh Istima’ perlu adanya strategi pembelajaran baru dan menyenangkan sehingga akan menumbuhkan motivasi dalam be       lajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar