P E N E L I T I M U D A Y A N G P R O F E S I O N A L
Membangun Generasi Peneliti
“Tingkat
peradaban suatu bangsa diantaranya diukur dari berapa banyak orang yang membaca
dan menulis di negeri itu.”
P
|
enelitian
atau riset adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis dengan meliputi
pengumpulan dan analisis data (informasi) dalam upaya meningkatkan pemahaman
mengenai fenomena yang menjadi obyek pengamatan. penelitian merupakan hal yang
sudah tidak asing dikalangan akademisi. Bagian Civitas pendidikan seperti
mahasiswa, akan senantiasa menggunakan ilmu-ilmu penelitian dalam praktik ilmu
pengetahuan. Seperti tugas ahir mahasiswa yaitu Skripsi, untuk membuat skripsi, mahasiswa dituntut
bergelut dalam dunia penelitian bak peneliti professional mereka di doktrin
menciptakan karya dan mencetuskan teori
baru sebagai inovasi pembelajaran pada masing-masing sub bidangnya.
Sebenarnya
bukan pada skripsi saja penelitian dibutuhkan tetapi juga pada pengamatan,
observasasi dan penelitian lainnya terkait penerapan keilmuan penelitian. Seperti
yang pernah saya lakukan yaitu penelitian terkait mata kuliah metodologi
penelitian, yang mengharuskan setiap mahasiswa termasuk saya menyiapkan judul
dan menentukan objek penelitian. Judul penelitian tersebut juga harus
menyangkut bahasa arab terkait dengan jurusan saya yaitu pendidikan bahasa
arab. Tetap sayangnya setelah makuliah ini selesai, praktik penelitian juga
selesai. Padahal jika diasah lebih dalam dan diadakan pelatihan lagi maka
mahasiswa akan ahir dalam bidang penelitian yang sangat bermanfaat dalam
penyelesaian tugas ahir mahasiswa. Dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa
dapat menemukan teori-teori baru terkait bahasa arab atau menyelesaikan
problematika yang dianggap selama ini menjadi masalah urgen bahasa arab.
Tidak
dipungkiri bagi Universitas setingkat UIN MALIKI MALANG, penelitian memang
belum popular. Hanya sebagian mahasiswa yang sering bergelut dan paham dunia
penelitian. Atau ketika mahasiswa tersebut belajar penelitian hal itu merupakan
bagian dari kewajiban matakuliah yang harus diambil. Dan tidak menutup
kemungkinan asumsi sebagian mahasiswa bahwa penelitian adalah sebuah “momok”
menakutkan yang patut dihindari mengingat rumitnya proses didalamnya.
Memang terkesan “waw” akan tetapi sebagian mahasiswa juga menganggap penelitian
itu adalah hal yang sulit. Untu itu mahasiswa perlu dilatih dan diberi arahan
terkait penelitian.
Urgensi Penelitian dikalangan Akademisi
Selama
manusia di bumi ini masih membutuhkan pendidikan, selama itu pula problem
pendidikan tidak akan pernah berakhir. Problem itu tentu bukan untuk diratapi,
namun harus dicarikan solusinya, yaitu melalui penelitian. Penelitian dinilai
menjadi satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mengatasi aneka permasalahan
di dunia pendidikan. Penelitian adalah bentuk proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah-masalah.
Urgensi
penelitian adalah tingkat pentingnya melakukan penelitian. Sejauh mana
penelitian mampu mempengaruhidunia pendidikan. Jika dianalogikan dengan
kehidupan sehari-hari, maka sesuatu akan dapat dikatakan urgen jika sesuatu
tersebut tidak ada atau tidak dilakukan sebelumnya. dalam penelitian termasuk
skripsi, kegiatan meneliti akan dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika
pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan hasil yang bermanfaat. Dengan
kata lain, suatu kegiatan penelitian dikatakan urgen jika output penelitian
dapat menyelesaikan masalah secara strategis. Disisi lain terdapat berbagai
problematika dalam penelitian yang melatarbelakangi terjadinya berbagai masalah
dalam penelitian. Masalah penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan
jenis penelitian yang akan dilakukan. dalam penelitian murni atau akademis,
masalah dapat dikaitkan dengan upaya memverifikasi teori atau upaya untuk
menemukan teori baru. sedangkan penelitian terapan, masalah berupa permasalahan
yang dihadapi masyarakat atau lembaga dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, suatu penelitian dapat
dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika output penelitian mampu
memverifikasi atau menemukan teori baru, untuk penelitian murni atau akademis,
dan mampu menyelesaikan problematika riil masyarakat, untuk penelitian terapan.
Dunia
akademisi syarat akan hal-hal berbau fakta, logis dan jelas arahnya. Suatu
pengetahuan akan disangsikan kebenarannya jika tidak disertai bukti
pendukungnya. Sama halnya dengan penelitian, bersifat logis, kritis, analisis
dan memuat teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat.
Sehingga dengan adanya penelitian dapat membantu para akademisi untuk
mengemukakan teori dan pengetahuan baru. Selain itu peran penelitian juga dalam
rangka Pemecahan Masalah yaitu meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan
fenomena-fenomena dari suatu masalah yang rumit dan kait mengkait juga
Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan, yaitu
meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena
dari masalah tersebut.
Dewasa ini
penelitian sudah mulai memudar dikalangan akademisi, tidak banyak yang
mengaplikasikan keilmuannya bahkan dosen sekalipun. Karena langkanya referensi
dan minimnya wadah seperti lembaga-lembaga formal atau non formal penunjang dan
bekal keilmuan dalam penelitian. Mahasiswa adalah bagian dari proses pendidikan yang mencakup
masalah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian merupakan salah satu
media untuk melatih aspek kognitif mahasiswa menjadi semakin tajam. Pada dasarnya
pendidikan merupakan sarana pembentukan pola pikir mahasiswa. Tujuan utama
pendidikan tinggi, khususnya univeristas adalah membentuk pola pikir yang
handal, mentranmisi nilai-nilai yang telah diajarkan dikelas. Universitas
diharapkan menghasilkan orang-orang berkualitas dengan ilmu-ilmu yang
diperolehnya. Sehingga jika mahasiswa tersebut terjun kemasyarakat, mereka siap
mengaplikasikan ilmu yang diperolenya.
Itulah sebabnya pendidikan di Univeritas
harus mengajarkan teori yang dapat diaplikasikan dalam masyarakat. karena
lulusan univeritas dipersiapkan menjadi “pemikir” bukan “tukang”. Professional adalah orang yang mempunyai profesi atau
pekerjaan keahlian yang tinggi. Sama halnya dengan mahasiswa. Diharapkan
Universitas dapat menghasilkan output berupa mahasiswa yang handal dibidangnya.
Merumuskan teori yang dimanfaatkan di masyarakat.
Antusiasme pelaku akademisi
Antusiasme para akademisi dalam penelitian
pada era ini minim. Hanya sebagian mahasiswa saja yang antusias belajar
penelitian. Hal ini berdasar asumsi bahwa dunia penelitian adalah hal yang
menyeramkan, sulit untuk dipelajari. sehingga mahasiswa enggan terjun
didalamnya. Tetapi bukan tidak ada sama sekali hanya saja budaya meneliti dikalangan
mahasiswa tampaknya perlu diverivikasi dan diteguhkan. Seperti halnya seminar
penelitian dosen yang saya ikuti lusa, bertempat di gedung fakultas humaniora
UIN MALIKI MALANG lantai satu pada hari rabu 20 November 2013, menunjukkan
tidak sepenuhnya budaya meneliti itu hilang. Praktisi akademisi seperti dosen
menuangkan idenya dan turut serta dalam kepenelitian. Mereka membahas dan
meneliti masalah-masalah yang sedang dialami mahasiswa. Seperti yang kita
ketahui bahwa Penelitian merupakan salah satu tugas pokok dosen dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Budaya penelitian seharusnya dikembangkan agar
tercipta kualitas pendidikan yang baik melalui penelitian dosen dan mahasiswa.
Dengan penelitian ini akan lahir temuan-temuan baru yang menarik perhatian kalangan
civitas akademik ataupun publik. Dan hasil penelitian tersebut diharapkan praktisi
pendidikan dapat berperan aktif dalam upaya memecahkan problematika pendidikan
sebagai bentuk tanggung jawab akademis dan tanggung jawab profesional. Melalui
penelitian mahasiswa dapat memenuhi tugas akademis demi memyelesaikan
perkuliahannyadapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan
bidang keilmuan yang diteliti.
Jiwa Meneliti
Karakter yang tumbuh dalam jiwa individu bervariasi
tergantung bagaimana proses individu
tersebut mengasahnya dan kebiasaan yang dapat mencerminkan karakter pribadinya.
Untuk menjadi seorang peneliti dibutuhkan sikap dan dedikasi tinggi agar
penelitian berjalan dinamis. Sikap
ilmiah harus dimiliki seorang peneliti, adalah sebagai berikut :
1. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek yang terdapat di lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya). Dengan rasa ngin tahunya akan membantu peneliti menemukan pokok-pokok permasalahan yang patut untuk diteliti dan hasil penelitian tersebut dapat bermafaat bagi khalayak umum.
2. Jujur
Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. Umumnya ketika seseorang melakukan meneliti maka ia akan focus pada presepsinya atau hipotesis awalnya mengenai suatu masalah. Tetapi seorang peneliti yang professional adalah yang mampu mengelak dari hal itu dan memandang masalah secara global dan radikal.
3. Objektif
Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.
4. Berpikir secara Terbuka
Seorang peneliti harus bersedia menerima kritik dari orang lain, serta berpikiran terbuka bahwa penelitiannya belum tentu benar seutuhnya. Dan bersedia mengubah pandangannya ketika menemukan bukti atau fakta baru.
6.Teliti dan tekun
Seorang peneliti harus teliti dan cermat dalam melakukan penelitian untuk meminimalisir kesalahan, karena dapat mempengaruhi hasil penelitian. Seorang peneliti juga harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah dalam penelitiannya. Karena setiap melakukan penelitian pasti ada beberapa hal yang menyebabkan penelitian itu cacat bahkan gagal.
1. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek yang terdapat di lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya). Dengan rasa ngin tahunya akan membantu peneliti menemukan pokok-pokok permasalahan yang patut untuk diteliti dan hasil penelitian tersebut dapat bermafaat bagi khalayak umum.
2. Jujur
Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. Umumnya ketika seseorang melakukan meneliti maka ia akan focus pada presepsinya atau hipotesis awalnya mengenai suatu masalah. Tetapi seorang peneliti yang professional adalah yang mampu mengelak dari hal itu dan memandang masalah secara global dan radikal.
3. Objektif
Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.
4. Berpikir secara Terbuka
Seorang peneliti harus bersedia menerima kritik dari orang lain, serta berpikiran terbuka bahwa penelitiannya belum tentu benar seutuhnya. Dan bersedia mengubah pandangannya ketika menemukan bukti atau fakta baru.
6.Teliti dan tekun
Seorang peneliti harus teliti dan cermat dalam melakukan penelitian untuk meminimalisir kesalahan, karena dapat mempengaruhi hasil penelitian. Seorang peneliti juga harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah dalam penelitiannya. Karena setiap melakukan penelitian pasti ada beberapa hal yang menyebabkan penelitian itu cacat bahkan gagal.
Selain
itu sikap urgen yang harus dimiliki seorang peneliti yaitu Displin, kerja keras, efisien
"Self discipline, kerja keras, dan bekerja efisien, seorang peneliti harus mendisiplinkan dirinya dengan menejemen waktu yang baik. Termasuk harus mengerjakan sesuatu secara cermat dan seefisien mungkin dan Kerja keras karena seorang peneliti tidak bisa membuat rencana penelitian dengan asal-asalan. Melainkan dengan persiapan matang dan penuh pertimbangan.
"Self discipline, kerja keras, dan bekerja efisien, seorang peneliti harus mendisiplinkan dirinya dengan menejemen waktu yang baik. Termasuk harus mengerjakan sesuatu secara cermat dan seefisien mungkin dan Kerja keras karena seorang peneliti tidak bisa membuat rencana penelitian dengan asal-asalan. Melainkan dengan persiapan matang dan penuh pertimbangan.
peran
pemuda dalam membangun bangsa
Pemuda adalah generasi penerus bangsa.
Ditangan para pemudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Sebagai agen of
change dan agen of control pemuda diharapkan berhasil dalam proses pendidikan,
mampu menciptakan inovasi dengan penelitian dan memiliki semangat untuk
belajar. Semangat tersebut dapat ditingkatkan dengan motivasi-motivasi yang
mampu merubah bangsanya menjadi lebih baik. Disinilah peran mahasiswa terletak,
mahasiswa sebagai strata social tinggi diyakini setiap orang dapat dipercaya
dan memiliki intelektual yang tinggi
dengan tingkat sosial yang lebih baik dibandingkan dengan pemuda lainnya yang tidak bergelar mahasiswa.
Untuk itu mahasiswa perlu menjaga eksistensinya sebagai pemuda intelektual yang
mampu menciptakan karya telebih bermanfaat bagi masyarakat umum.
Seringkali
muncul beberapa pertanyaan atau persoalan dalam benak pemuda, terkait
masalah-masalah pendidikan ataupun obyek yang memang menarik untuk dikaji dan
sesuai dengan bidang ilmunya. sehingga untuk menjawab pertanyaan inilah seorang
pemuda atau ilmuwan muda ini melakukan penelitian yang pada akhirnya menjadi
jawaban terkait rumusan masalah yang ditemui ataupun masalah yang menarik untuk
diteliti. Dan dari hasil penelitian tersebut akan muncul beberapa teori baru.
Yang dapat dimanfaatkan. Teori tersebut sangat berguna dalam dunia pendidikan.
Dapat menjadi alternative dan upaya penyelesaian problematika yang tengah
terjadi dalam pendidikan. Seperti yang kita tahu bahwa bangsa yang besar yaitu
bangsa yang menghargai ilmu pengetahuan, dengan senantiasa berkarya,
mengembangkan keilmuan-keilmuan baru sebagai upaya peningkatan mutu akademik
suatu bangsa.
Penelitian adalah salah satu cara menjadikan
mahasiswa menjadi seorang pemikir yang berwawasan luas. Dengan melakukan
penelitian, mahasiswa dilatih untuk bepikir obyektif, sistematis, dan memahami
persoalan secara lebih mendalam serta berpikir kedepan. Melalui penelitian
mahasiswa dilatih untuk berikir kritis dan peka terhadap masalah yang dihadapi
sesuai dengan bidangnya. Pada dasarnya Melakukan
penelitian memang tidak semudah yang dibicarakan secara teori, oleh karena itu
mahasiswa harus melatih sedini mungkin. Mengasah kemampuannya dalam bidang
penelitian, yang akan sangat bermanfaat nantinya dalam tugas ahir mahasiswa
yaitu skripsi. Namun masih banyak dijumpai mahasiswa yang mempelajari
penelitian secara mendadak, mereka belajar ketika sudah mendekati semester ahir
dan menemukan brbagai masalah disana, seperti yang sudah tidak asing didengar
yaitu istilah skripsi instan. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut tidak
maximal dalam mengerjakan tugas ahir tersebut. Maka diperlukan latihan, pemahaman
metode dan kepekaan terhadap suatu masalah. Sehingga Hasilnya mahasiswa
tersebut akan semakin mampu menyelesaikan dengan baik dan menjadikan berpikir
secara logis, sistematis, kritis dan obyektif.
Saya Dewi
Aminatus Sholiha, memiliki sapaan akrab dewi, anak kedua dari tiga bersaudara. Dilahirkan
19 Tahun lalu tepatnya pada tanggal 05 September 1994 dibanyuwangi. Saya
menghabiskan waktu bejalar saya dikampug halaman, mulai dari pendidikan dasar
yaitu MI An-Nidhom Kebunrejo, Mts Kebunrejo dan MAN Genteng di jurusan IPA dan
kemudian hijrah ke Malang untuk melanjutkan belajar. Dan sekarang Saya
terdaftar di Universitas Islam terkemuka (setidaknya itu yang selalu
disebut-sebut bapak rector) UIN MALIKI MALANG, sebagai mahasiswa semester tiga di
jurusan Pendidikan Bahasa Arab, meskipun berlebel bahasa arab nyatanya saya
tidak mahir dalam hal berbahasa arab. Sekarang ini saya tengah belajar menekuni
dunia kepenulisan entah mulai kapan saya tertarik dengan kegiatan tulis menulis
yang jelas Saat ini saya mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa LKP2M. bermasalah
dengan menulis itu adalah salah satu permasalahan saya, terbukti dengan isi
essay saya yang “nggak karu-karuan” rumit dan sulit dipahami(bisa dibilang
gagal) Tetapi ini adalah proses, tidak mungkin saya langsung pandai dan seperti
motto saya “Man jadda wa jadda” maka saya tidak akan menyerah, berusaha
semaksimalmungkin dan berharap kelak menjadi penulis hebat.
Semoga!! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar