Senin, 02 Desember 2013

Essay


P E N E L I T I  M U D A  Y A N G  P R O F E S I O N A L 


Membangun Generasi Peneliti
“Tingkat peradaban suatu bangsa diantaranya diukur dari berapa banyak orang yang membaca dan menulis di negeri itu.”


P

enelitian atau riset adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis dengan meliputi pengumpulan dan analisis data (informasi) dalam upaya meningkatkan pemahaman mengenai fenomena yang menjadi obyek pengamatan. penelitian merupakan hal yang sudah tidak asing dikalangan akademisi. Bagian Civitas pendidikan seperti mahasiswa, akan senantiasa menggunakan ilmu-ilmu penelitian dalam praktik ilmu pengetahuan. Seperti tugas ahir mahasiswa yaitu Skripsi,  untuk membuat skripsi, mahasiswa dituntut bergelut dalam dunia penelitian bak peneliti professional mereka di doktrin menciptakan  karya dan mencetuskan teori baru sebagai inovasi pembelajaran pada masing-masing sub bidangnya.
Sebenarnya bukan pada skripsi saja penelitian dibutuhkan tetapi juga pada pengamatan, observasasi dan penelitian lainnya terkait penerapan keilmuan penelitian. Seperti yang pernah saya lakukan yaitu penelitian terkait mata kuliah metodologi penelitian, yang mengharuskan setiap mahasiswa termasuk saya menyiapkan judul dan menentukan objek penelitian. Judul penelitian tersebut juga harus menyangkut bahasa arab terkait dengan jurusan saya yaitu pendidikan bahasa arab. Tetap sayangnya setelah makuliah ini selesai, praktik penelitian juga selesai. Padahal jika diasah lebih dalam dan diadakan pelatihan lagi maka mahasiswa akan ahir dalam bidang penelitian yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian tugas ahir mahasiswa. Dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa dapat menemukan teori-teori baru terkait bahasa arab atau menyelesaikan problematika yang dianggap selama ini menjadi masalah urgen bahasa arab.
Tidak dipungkiri bagi Universitas setingkat UIN MALIKI MALANG, penelitian memang belum popular. Hanya sebagian mahasiswa yang sering bergelut dan paham dunia penelitian. Atau ketika mahasiswa tersebut belajar penelitian hal itu merupakan bagian dari kewajiban matakuliah yang harus diambil. Dan tidak menutup kemungkinan asumsi sebagian mahasiswa bahwa penelitian adalah sebuah “momok” menakutkan yang patut dihindari mengingat rumitnya proses didalamnya. Memang terkesan “waw” akan tetapi sebagian mahasiswa juga menganggap penelitian itu adalah hal yang sulit. Untu itu mahasiswa perlu dilatih dan diberi arahan terkait penelitian.

Urgensi Penelitian dikalangan Akademisi
Selama manusia di bumi ini masih membutuhkan pendidikan, selama itu pula problem pendidikan tidak akan pernah berakhir. Problem itu tentu bukan untuk diratapi, namun harus dicarikan solusinya, yaitu melalui penelitian. Penelitian dinilai menjadi satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mengatasi aneka permasalahan di dunia pendidikan. Penelitian adalah bentuk proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Urgensi penelitian adalah tingkat pentingnya melakukan penelitian. Sejauh mana penelitian mampu mempengaruhidunia pendidikan. Jika dianalogikan dengan kehidupan sehari-hari, maka sesuatu akan dapat dikatakan urgen jika sesuatu tersebut tidak ada atau tidak dilakukan sebelumnya. dalam penelitian termasuk skripsi, kegiatan meneliti akan dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan hasil yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu kegiatan penelitian dikatakan urgen jika output penelitian dapat menyelesaikan masalah secara strategis. Disisi lain terdapat berbagai problematika dalam penelitian yang melatarbelakangi terjadinya berbagai masalah dalam penelitian. Masalah penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan. dalam penelitian murni atau akademis, masalah dapat dikaitkan dengan upaya memverifikasi teori atau upaya untuk menemukan teori baru. sedangkan penelitian terapan, masalah berupa permasalahan yang dihadapi masyarakat atau lembaga dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, suatu penelitian dapat dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika output penelitian mampu memverifikasi atau menemukan teori baru, untuk penelitian murni atau akademis, dan mampu menyelesaikan problematika riil masyarakat, untuk penelitian terapan.
Dunia akademisi syarat akan hal-hal berbau fakta, logis dan jelas arahnya. Suatu pengetahuan akan disangsikan kebenarannya jika tidak disertai bukti pendukungnya. Sama halnya dengan penelitian, bersifat logis, kritis, analisis dan memuat teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat. Sehingga dengan adanya penelitian dapat membantu para akademisi untuk mengemukakan teori dan pengetahuan baru. Selain itu peran penelitian juga dalam rangka Pemecahan Masalah yaitu meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang rumit dan kait mengkait juga Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan, yaitu meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut.
Dewasa ini penelitian sudah mulai memudar dikalangan akademisi, tidak banyak yang mengaplikasikan keilmuannya bahkan dosen sekalipun. Karena langkanya referensi dan minimnya wadah seperti lembaga-lembaga formal atau non formal penunjang dan bekal keilmuan dalam penelitian. Mahasiswa adalah bagian dari proses pendidikan yang mencakup masalah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian merupakan salah satu media untuk melatih aspek kognitif mahasiswa menjadi semakin tajam. Pada dasarnya pendidikan merupakan sarana pembentukan pola pikir mahasiswa. Tujuan utama pendidikan tinggi, khususnya univeristas adalah membentuk pola pikir yang handal, mentranmisi nilai-nilai yang telah diajarkan dikelas. Universitas diharapkan menghasilkan orang-orang berkualitas dengan ilmu-ilmu yang diperolehnya. Sehingga jika mahasiswa tersebut terjun kemasyarakat, mereka siap mengaplikasikan ilmu yang diperolenya.
Itulah sebabnya pendidikan di Univeritas harus mengajarkan teori yang dapat diaplikasikan dalam masyarakat. karena lulusan univeritas dipersiapkan menjadi “pemikir” bukan “tukang”. Professional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan keahlian yang tinggi. Sama halnya dengan mahasiswa. Diharapkan Universitas dapat menghasilkan output berupa mahasiswa yang handal dibidangnya. Merumuskan teori yang dimanfaatkan di masyarakat.

Antusiasme pelaku akademisi
Antusiasme para akademisi dalam penelitian pada era ini minim. Hanya sebagian mahasiswa saja yang antusias belajar penelitian. Hal ini berdasar asumsi bahwa dunia penelitian adalah hal yang menyeramkan, sulit untuk dipelajari. sehingga mahasiswa enggan terjun didalamnya. Tetapi bukan tidak ada sama sekali hanya saja budaya meneliti dikalangan mahasiswa tampaknya perlu diverivikasi dan diteguhkan. Seperti halnya seminar penelitian dosen yang saya ikuti lusa, bertempat di gedung fakultas humaniora UIN MALIKI MALANG lantai satu pada hari rabu 20 November 2013, menunjukkan tidak sepenuhnya budaya meneliti itu hilang. Praktisi akademisi seperti dosen menuangkan idenya dan turut serta dalam kepenelitian. Mereka membahas dan meneliti masalah-masalah yang sedang dialami mahasiswa. Seperti yang kita ketahui bahwa Penelitian merupakan salah satu tugas pokok dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Budaya penelitian seharusnya dikembangkan agar tercipta kualitas pendidikan yang baik melalui penelitian dosen dan mahasiswa. Dengan penelitian ini akan lahir temuan-temuan baru yang menarik perhatian kalangan civitas akademik ataupun publik. Dan hasil penelitian tersebut diharapkan praktisi pendidikan dapat berperan aktif dalam upaya memecahkan problematika pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab akademis dan tanggung jawab profesional. Melalui penelitian mahasiswa dapat memenuhi tugas akademis demi memyelesaikan perkuliahannyadapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan bidang keilmuan yang diteliti.

Jiwa Meneliti
Karakter yang tumbuh dalam jiwa individu bervariasi tergantung  bagaimana proses individu tersebut mengasahnya dan kebiasaan yang dapat mencerminkan karakter pribadinya. Untuk menjadi seorang peneliti dibutuhkan sikap dan dedikasi tinggi agar penelitian berjalan dinamis. Sikap ilmiah harus dimiliki seorang peneliti, adalah sebagai berikut :
1. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek yang terdapat di lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya). Dengan rasa ngin tahunya akan membantu peneliti menemukan pokok-pokok permasalahan yang patut untuk diteliti dan hasil penelitian tersebut dapat bermafaat bagi khalayak umum.
2. Jujur
Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. Umumnya ketika seseorang melakukan meneliti maka ia akan focus pada presepsinya atau hipotesis awalnya mengenai suatu masalah. Tetapi seorang peneliti yang professional adalah yang mampu mengelak dari hal itu dan memandang masalah secara global dan radikal.
3. Objektif
Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.
4. Berpikir secara Terbuka
Seorang peneliti harus bersedia menerima kritik dari orang lain, serta berpikiran terbuka bahwa penelitiannya belum tentu benar seutuhnya. Dan bersedia mengubah pandangannya ketika menemukan bukti atau fakta baru.
6.Teliti dan tekun
Seorang peneliti harus teliti dan cermat dalam melakukan penelitian untuk meminimalisir kesalahan, karena dapat mempengaruhi hasil penelitian. Seorang peneliti juga harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah dalam penelitiannya. Karena setiap melakukan penelitian pasti ada beberapa hal yang menyebabkan penelitian itu cacat bahkan gagal.
            Selain itu sikap urgen yang harus dimiliki seorang peneliti yaitu Displin, kerja keras, efisien
"Self discipline, kerja keras, dan bekerja efisien, seorang peneliti harus mendisiplinkan dirinya dengan menejemen waktu yang baik. Termasuk harus mengerjakan sesuatu secara cermat dan seefisien mungkin dan Kerja keras karena seorang peneliti tidak bisa membuat rencana penelitian dengan asal-asalan. Melainkan dengan persiapan matang dan penuh pertimbangan.

peran pemuda dalam membangun bangsa
Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Ditangan para pemudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Sebagai agen of change dan agen of control pemuda diharapkan berhasil dalam proses pendidikan, mampu menciptakan inovasi dengan penelitian dan memiliki semangat untuk belajar. Semangat tersebut dapat ditingkatkan dengan motivasi-motivasi yang mampu merubah bangsanya menjadi lebih baik. Disinilah peran mahasiswa terletak, mahasiswa sebagai strata social tinggi diyakini setiap orang dapat dipercaya dan memiliki  intelektual yang tinggi dengan tingkat sosial yang lebih baik dibandingkan dengan  pemuda lainnya yang tidak bergelar mahasiswa. Untuk itu mahasiswa perlu menjaga eksistensinya sebagai pemuda intelektual yang mampu menciptakan karya telebih bermanfaat bagi masyarakat umum.
Seringkali muncul beberapa pertanyaan atau persoalan dalam benak pemuda, terkait masalah-masalah pendidikan ataupun obyek yang memang menarik untuk dikaji dan sesuai dengan bidang ilmunya. sehingga untuk menjawab pertanyaan inilah seorang pemuda atau ilmuwan muda ini melakukan penelitian yang pada akhirnya menjadi jawaban terkait rumusan masalah yang ditemui ataupun masalah yang menarik untuk diteliti. Dan dari hasil penelitian tersebut akan muncul beberapa teori baru. Yang dapat dimanfaatkan. Teori tersebut sangat berguna dalam dunia pendidikan. Dapat menjadi alternative dan upaya penyelesaian problematika yang tengah terjadi dalam pendidikan. Seperti yang kita tahu bahwa bangsa yang besar yaitu bangsa yang menghargai ilmu pengetahuan, dengan senantiasa berkarya, mengembangkan keilmuan-keilmuan baru sebagai upaya peningkatan mutu akademik suatu bangsa.
Penelitian adalah salah satu cara menjadikan mahasiswa menjadi seorang pemikir yang berwawasan luas. Dengan melakukan penelitian, mahasiswa dilatih untuk bepikir obyektif, sistematis, dan memahami persoalan secara lebih mendalam serta berpikir kedepan. Melalui penelitian mahasiswa dilatih untuk berikir kritis dan peka terhadap masalah yang dihadapi sesuai dengan bidangnya. Pada dasarnya Melakukan penelitian memang tidak semudah yang dibicarakan secara teori, oleh karena itu mahasiswa harus melatih sedini mungkin. Mengasah kemampuannya dalam bidang penelitian, yang akan sangat bermanfaat nantinya dalam tugas ahir mahasiswa yaitu skripsi. Namun masih banyak dijumpai mahasiswa yang mempelajari penelitian secara mendadak, mereka belajar ketika sudah mendekati semester ahir dan menemukan brbagai masalah disana, seperti yang sudah tidak asing didengar yaitu istilah skripsi instan. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut tidak maximal dalam mengerjakan tugas ahir tersebut. Maka diperlukan latihan, pemahaman metode dan kepekaan terhadap suatu masalah. Sehingga Hasilnya mahasiswa tersebut akan semakin mampu menyelesaikan dengan baik dan menjadikan berpikir secara logis, sistematis, kritis dan obyektif.

 
           Saya Dewi Aminatus Sholiha, memiliki sapaan akrab dewi, anak kedua dari tiga bersaudara. Dilahirkan 19 Tahun lalu tepatnya pada tanggal 05 September 1994 dibanyuwangi. Saya menghabiskan waktu bejalar saya dikampug halaman, mulai dari pendidikan dasar yaitu MI An-Nidhom Kebunrejo, Mts Kebunrejo dan MAN Genteng di jurusan IPA dan kemudian hijrah ke Malang untuk melanjutkan belajar. Dan sekarang Saya terdaftar di Universitas Islam terkemuka (setidaknya itu yang selalu disebut-sebut bapak rector) UIN MALIKI MALANG, sebagai mahasiswa semester tiga di jurusan Pendidikan Bahasa Arab, meskipun berlebel bahasa arab nyatanya saya tidak mahir dalam hal berbahasa arab. Sekarang ini saya tengah belajar menekuni dunia kepenulisan entah mulai kapan saya tertarik dengan kegiatan tulis menulis yang jelas Saat ini saya mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa LKP2M. bermasalah dengan menulis itu adalah salah satu permasalahan saya, terbukti dengan isi essay saya yang “nggak karu-karuan” rumit dan sulit dipahami(bisa dibilang gagal) Tetapi ini adalah proses, tidak mungkin saya langsung pandai dan seperti motto saya “Man jadda wa jadda” maka saya tidak akan menyerah, berusaha semaksimalmungkin dan berharap kelak menjadi penulis hebat.
Semoga!! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar