PROBLEMATIKA MAHASISWA BARU
Pada umumnya setelah SMA atau MA maka Siswa
akan melanjutkan belajarnya pada perguruan tinggi, Perguruan Tinggi adalah
jenjang pendidikan yang paling tinggi, yakni pendidikan terahir yang dapat
menghantarkan siswa meraih cita-citanya, dalam perguruan tinggi terdapat
istilah Mahasiswa yaitu sebutan bagi Pelajar yang sedang belajar di Perguruan
Tinggi. Setelah masuk Perguruan Tinggi Siswa akan dihadapkan pada situasi dan
kondisi yang berbeda dengan SMA atau MA. Perbedaan itulah yang seringkali
menyebabkan problem (masalah).
Problematika adalah konflik, masalah yakni
ketidaksesuaian antara kenyataan dengan pola pikir atau harapan seseorang. Problematika
yang dihadapi Mahasiswa baru pada
umumnya adalah metode belajar, pola pikir, dan adaptasi terhadap lingkungan
Kampus atau Perguruan Tinggi. Karena memang terjadi perbedaan yang signifikan
ketika berada pada jenjang SMA atau MA dengan menjadi Mahasiswa.
Mahasiswa baru umumnya memiliki ketergantungan
dan merasa kesulitan untuk menyesuaikandiri di Perguruan Tinggi, Siswa cenderung
bersifat pasif sementara Guru yang berperan aktif, Siswa hanya menerima ilmu
dan kemudian mengulangnya dirumah. Berbeda dengan Mahasiswa, mereka dituntut
aktif, mandiri, kreatif, kritis dalam berpikir dan berusaha keras jika ingin
mendapat indek prestasi yang bagus. Misalnya aktif dalam mencari buku buku atau
materi pelajaran di Internet, juga berdiskusi dengan teman. Sedangkan Dosen
hanya berfungsi sebagai fasilitator yang membantu Mahasiswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah disepakati. Jadi dapat disimpulkan bahwa Siswa
menerima ilmu dan mendapat nilai sedangkan Mahasiswa mencari ilmu dan mencari
nilai.
Metode belajar adalah masalah yang paling
mendasar yang dialami oleh Mahasiswa baru. Metode mempunyai arti cara atau
langkah sedangkan belajar adalah suatu aktifitas yang didalamnya terdapat
sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Jadi yang dimaksud metode belajar adalah cara cara yang dilakukan
untuk mengetahui sesuatu hal. Metode belajar seorang Siswa berbeda dengan
Metode belajar Mahasiswa, Karena Mahasiswa dituntut lebih aktif dan mandiri
bukan hanya menerima dari Dosen pada waktu kuliah, tetapi banyak membaca buku
dari berbagai referensi, berdiskusi, organisasi ataupun materi dari Internet.
Untuk itu Mahasiswa harus mempunyai strategi khusus dalam belajar.
Strategi
belajar yang efektif adalah :
1.
Mahasiswa ditutut aktif dalam mencari ilmu pengetahuan,
maka Mahasiswa sebaiknya memanfaatkan Perpustakaan karena di Perpustakaan
Perguruan Tinggi pasti disediakan banyak sekali buku buku dan beragam, juga memanfaatkan
dosen sebagai tempat bertanya dan meminta penjelasan.
2.
Mengembangkan materi yang
telah di ajarkan, yakni setelah mengulang pelajaran, coba membuat pertanyaan
tentang materi tersebut untuk ditanyaan kepada dosen, dan jika belum mendapat
jawaban yang sesuai maka carilah jawaban pada referensi buku buku atau pada
internet. Hal tersebut akan membuat Mahasiswa berpikir kedepan dan kritis.
3.
Membaca, karena membaca adalah kunci dari belajar,
membaca adalah hal pokok dari sebuah ilmu pegetahuan.
4.
Tugas, mendapat tugas merupakan rutinitas sehari-hari
Mahasiswa, Setiap materi pelajaran pasti ada tugas. Mulai dari meresensi,
menganalisis sampai pembuatan makalah. Maka jangan menunda nunda tugas, semakin
cepat selesai semakin bagus, agar waktu tidak terbuang sia sia.
5.
Membuat jadwal belajar, jadwal belajar sangat penting
ditengah sibuknya jadwal kuliah. Hal tersebut menjadikan mahasiswa teratur dan
disiplin.
Pola
pikir adalah problem selanjutnya yang dihadapi Mahasiswa baru, Mahasiswa pada
umumnya mempunyai wawasan yang luas sehingga bersifat kritis, berpikir secara
ilmiah dan selalu mempertanyakan apa yang tidak dimengerti serta mempunyai daya
juang untuk menegakkan kebenaran. Mahasiswa juga memiliki kebebasan melakukan
apa yang dia kehendaki karena sudah tidak ada lagi peraturan yang mengikat
layaknya siswa. Untuk membentuk pola pikir yang demikian Mahasiswa baru, dapat
dengan mengikuti Organisasi, Forum diskusi dan kegiatan lain yang dapat
mengembangkan pola pikir Mahasiswa baru.
Hampir
dipastikan bahwa setiap Orang akan memasuki lingkungan baru, ketika seseorang
dihadapkan pada lingkungan baru maka akan membutuhkan adaptasi, sosialisasi dan
proses agar dapat berinteraksi dengan lingkungan baru tersebut. Setiap individu
akan berbeda beda dalam carannya beradaptasi, namun mempunyai kesamaan yakni
bertujuan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan baru tersebut.
Cara
yang dapat dilakukan untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan :
1. Menata persepsi kita tentang Lingkungan baru, maksudnya adalah Mahasiswa
harus mengetahui dahulu informasi tentang lingkungan kampus, karena dapat memberikan sedikit gambaran,
kondisi dan menentukan sikap dalam komunitas lingkungan tersebut.
2. Mulailah beradaptasi, mencoba berinteraksi dengan lingkungan, membuka diri dengan perubahan
lingkungan.
3. Persiapkan mental, mahasiswa baru selalu
bermasalah pada mental hal ini terjadi karena ketika SMA atau MA siswa
cenderung pasif, sedangkan Mahasiswa dituntut untuk berani mengugkapkan aa yang
ada dalam pikirannya dan kritis, dengan pola pikir tersebut para mahasiswa baru
merasakan kesulitan. Maka mahasiswa baru harus mempersiapkan mental dan mencoba
berpikir layaknya Mahasiswa bukan seprti Siswa lagi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Problem yang dihadapi Mahasiswa baru adalah dalam metode belajar, pola pikir
dan adaptasi terhadap lingkungan kampus. Masalah tersebut memang lazim dihadapi
oleh Mahasiswa baru. Hal ini dikarenakan perbedaan yang signifikan antara Siswa
dengan Mahasiswa. Maka untuk dapat menyesuaikan diri Mahasiswa baru harus dapat
berpikir layaknya Mahasiswa yakni kritis, ilmiah dan tidak gegabah dalam
memutuskan sesuatu. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan membentuk metode
belajar efektif, merubah pola pikir, beradaptasi dengan lingkungan serta aktif
dalam Organiasi agar mempunyai pengalaman pengalaman yang dapat dijadikan
sebagai pembelajaran.
betul sekali ,,, itu saja komentarnyaa.... :D
BalasHapus