KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat rahmatNya yang tak
terhitung nilainya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian psikologi
pendidikan dengan judul “Peningkatan Gejala Konasi Melalui Media Audio Visual
Sebagai Wadah Pengembangan Bahasa Arab pada Maharah Istima’ Kelas PPBA UIN
Maliki Malang”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
dosen pembimbing Matakuliah Psikologi Pendidikan, Bu Nur Ila Ifawati yang telah
membimbing dan memberikan masukan dalam penelitian ini. Tak lupa, atas
bimbingan dan bantuan dari semua pihak, hingga terselesaikannya laporan ini,
penulis ucapkan terima kasih. Semoga amal baiknya mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT.
Tak ada gading yang tak retak. Tentunya,
laporan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, masukan dan saran yang
membangun selalu penulis terima dari semua pihak demi kesempurnaan dalam
laporan-laporan selanjutnya.
Akhirnya, hanya kepada Allah, penulis
serahkan segala upaya yang telah dilakukan dan tetap memohon petunjukNya ke
jalanNya yang benar dan diridhoi. Amin.
Desember 2013
Peneliti
BAB
I
PENDAHULUAN
Penelitian
ini dilakukan sebagai salah satu tugas untuk mempraktekkan penerapan metode
penelitian pada bidang Psikologi Pendidikan. Adapun metode yang digunakan
adalah metode kuesioner. Sedangkan objek penelitian ini adalah para mahasiswa
tingkat mutawasith (pertengahan) yang berjumlah 27 mahasiswa, kelas F6 dan
belajar di ruang B114 yang diampu oleh Usth. Nur Ila Ifawati, M.Pd.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya peningkatan gejala konasi, khususnya pada motivasi
dengan media audio visual dalam maharah istima’ PPBA kelas F6, mendapatkan
informasi mengenai motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PPBA pada
umumnya dan maharah istima’ pada khususnya.
BAB
II
ANGKET
DAN ANALISA DATA
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan penyebaran angket
kuesioner pada hari Kamis, 5 Desember 2013 di kelas F6 dengan jumlah 27
mahasiswa, maka peneliti mendapatkan hasil data sebagai berikut:
NO
|
Pernyataan
|
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Netral
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
1
|
PPBA perlu diadakan.
|
8
|
11
|
6
|
2
|
|
2
|
PPBA penting bagi saya.
|
8
|
17
|
1
|
2
|
|
3
|
Strategi pembelajaran dalam PPBA sangat
menyenangkan bagi saya.
|
2
|
5
|
15
|
5
|
|
4
|
Saya bersemangat ketika dimulainya
pembelajaran PPBA.
|
7
|
15
|
5
|
||
5
|
Materi PPBA mudah saya fahami.
|
5
|
15
|
5
|
2
|
|
6
|
Saya merasa senang mendapat tugas
PPBA.
|
1
|
17
|
6
|
3
|
|
7
|
Terkadang saya malas mengikuti PPBA.
|
6
|
15
|
6
|
1
|
|
8
|
Materi PPBA sulit saya fahami
|
1
|
7
|
12
|
7
|
|
9
|
Saya merasa tidak senang mendapatkan
tugas PPBA.
|
3
|
6
|
15
|
3
|
|
10
|
Strategi pembelajaran dalam PPBA tidak
menyenangkan bagi saya.
|
3
|
4
|
10
|
10
|
|
11
|
Saya berusaha memahami materi yang
disampaikan.
|
10
|
16
|
1
|
||
12
|
Saya merasa bosan ketika PPBA
berlangsung.
|
3
|
5
|
12
|
6
|
1
|
13
|
Saya acuh tak acuh dengan tugas PPBA.
|
3
|
13
|
7
|
4
|
|
14
|
Maharoh istima’, kalam, qiroah,
kitabah mudah bagi saya.
|
1
|
2
|
17
|
17
|
3
|
15
|
Maharoh istima’, kalam, qiroah,
kitabah sulit bagi saya.
|
3
|
3
|
16
|
16
|
2
|
16
|
Maharoh istima’ dalam PPBA mudah bagi
saya.
|
1
|
4
|
15
|
15
|
2
|
17
|
Menonton film berbahasa arab menambah
semangat saya dalam mepelajari maharoh istima’.
|
5
|
11
|
9
|
9
|
|
18
|
Mendengarkan lagu berbahasa arab
mempermudah belajar maharoh istima’.
|
5
|
13
|
5
|
5
|
|
19
|
Penggunaan media audio visual
mempengaruhi motifasi saya dalam belajar maharoh istima’.
|
5
|
11
|
11
|
10
|
|
20
|
Mendengarkan rekaman materi bahasa arab memudahkan saya
belajar maharoh istima’.
|
4
|
12
|
12
|
8
|
Dari hasil angket penelitian diatas maka
di dapati hasil sebagai berikut :
Dari pernyataan bahwa PPBA perlu
diadakan dan penting bagi sejumlah mahasiswa yang telah kami teliti, maka dapat
diambil garis besar bahwa pada awalnya para mahasiswa ini sudah memiliki sebuah
motifasi dalam diri mereka untuk bisa meningkatkan kualitas berbahasa khususnya
bahasa arab dengan mengikuti PPBA ini. Sehingga para mahasiswa ini memiliki
dorongan dalam diri mereka untuk menilai bahwa PPBA ini penting bagi mereka.
Dalam hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan angket yang menyatakan bahwa
dari 27 mahasiswa PPBA kelas F-6 hampir 98%
menyetujui bahwa PPBA itu penting dan perlu diadakan.
Dilihat dari sisi strategi
pembelajaran dalam PPBA ada dua jawaban yakni mahasiswa merasa senang dan
mahasiswa merasa tidak senang dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam
PPBA. Untuk mahasiswa yang merasa senang dengan strategi pembelajaran dalam
PPBA dapat dikatakan bahwa mereka itu selalu fokus dan memperhatikan apa yang
disampaikan oleh pendidik sehingga mereka menyatu dengan jiwa pendidik dan
menghsilkan strategi pembelajaran yang menyenangkan dalam pelaksanaan PPBA. Dan
untuk mereka yang tidak senang dengan strategi pembelajaran PPBA dapat dikatan
bawha kurangnya tingkat kefokusan mahasiswa terhadap apa yang disampaikan pendidik
sehingga mereka kurang memiliki dorongan untuk memperhatikan strategi
pembelajaran dan hasilnya mereka merasa bosan dengan strategi pembelajaran yang
ada. Sebenarnya dalam hal ini banyak faktor yang melatar belakangai mengapa
strategi belajar itu dapat sukses dilaksanakan dan tidak. Ada dari faktor pendidik dan peserta didik
itu sendiri. Untuk pendidik jika ingin sukses dalam menerapkan strategi
pembelajaran yang disukai oleh peserta didik maka harus banyak melihat kondisi
peserta didik itu sendiri, jika terlihat sudah jenuh dengan materi pembelajaran
maka dapat menggunakan teknik permainan atau audio visual untuk menunjang
peningkatan motifasi belajar peserta didik. Untuk peserta didik sudah diuraikan
diatas. Sebagai bukti bahwa dalam strategi pembelajaran PPBA bagi mahasiswa kelas
F-6 hampir 95% merasa senang dengan strategi pembelajaran PPBA yang dituliskan
dalam pernyataan pertama. Untuk pernyataan kedua yang dituliskan bahwa strategi
pembelajaran PPBA tidak menyenangkan bagi mahasiswa PPBA kelas F-6 di dapati
hasil 90% mahasiswa setuju dengan pernyataan kedua ini.
Dalam dimulainya pembelajaran PPBA
ada sebagian besar mahasiswa kelas F-6 yang bersemnagat jika dimulainya
pembelajaran. Tapi ada juga sebagian besar mahasiswa kelas F-6 yang merasa
bosan saat pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini ada beberapa faktor. Bisa
dari pribadi, keluarga, lingkungan, teman sejawat, dan juga psikis mahasiswa
tersebut. Dalam hal ini di dapati bukti perolehan angket sebesar 95% mahasiswa
PPBA kelas F-6 merasa semangat jika pembelajaran dimulai, yang dituliskan dalam
pernyataan pertama. Untuk pernyataan yang kedua mendapatkan perolehan sebesar
93% mahasiswa PPBA kelas F-6 merasa bosan jika pembelajaran berlangsung.
Dalam kemudahan memahamai materi
yang disampaikan dalam PPBA, dari 27 mahasiswa kelas F-6 hampir 93% merasa
mudah memahami atas apa yang telah disampaikan oleh pendidik, dalam pernyataan
pertama. Untuk pernyataan yang kedua mendapatkan perolehan sebesar 16%
mahasiswa kelas F-6 merasa sulit memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemudahan mahasiswa dalam
memahami materi pembelajaran. Diantaranya kondisi psikis, kondisi lingkungan,
dan latar belakang pendidikan.
Dalam pemberian tugas PPBA, dari
pernyataan pertama hanya 36% dari mahasiswa kelas F-6 merasa senang apabila
diberikan tugas dari PPBA. Sedangkan pernyataan yang kedua mendaptakan
perolehan 6% untuk mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan
dalam PPBA. Adapun dalam pernyataan yang ketiga yang menyatakan bahwa 97%
mahasiswa kelas F-6 tidak senang apabila diberikan tugas PPBA. Dalam hal ini
juga dapat dilatar belakangi oleh banyaknya tugas yang telah di emban mahasiswa
F-6, malas apabila mendapatkan tugas, dan merasa kesulitan jika mendapatkan
tugas.
Dalam usaha memahami materi PPBA
yang telah disampaikan, keseluruha anak kelas F-6 sangat antusias. Karena
motifasi belajar dalam diri mereka sangat tinggi dan juga dorongan dari
pendidik itu sendiri, dibarengi dengan sikap toleransi dari setiap individu dalam
kelas F-6, maka dapat diambil garis bahwa kelas PPBA kelas F-6 sangat bersemangat dalam berusaha
memahami materi PPBA yang telah disampaikan oleh pendidik.
Dalam pembelajaran maharoh
istima’, kalam, qiro’ah dan juga kitabah perolehan hasil angket menunjukkan 93%
dari mahasiswa PPBA kelas F-6 mudah dalam memahami pembelajaran maharoh
tersebut. Pemaparan diatas merupakan uraian dari pernyataan pertama. Untuk
pernyataan yang kedua hasil angket menunjukkan 95% mahasiswa PPBA kelas F-6
merasa sulit memahami pembelajaran maharoh tersebut. Kedua hal diatas mungkin
dilatar belakangi oleh beberapa faktor, bisa karena latar belakang pendidikan,
suatu ilmu yang baru bagi mereka, dan juga belum terbiasa dengan pembelajaran
tersebut.
Dalam penelitian ini dari ke-empat
pembelajaran maharoh diatas, kami peneliti lebih menganalisa terhadap mudahnya
pembelajaran maharoh istima’ dalam PPBA. dari 27 mahasiswa PPBA kelas F-6
tercatat dari hasil angket 93% mereka merasa mudah dalam mempelajari maharoh
istima’ dalam PPBA ini.
Untuk metode menonton film
berbahasa arab dalam meningkatkan semangat mahasiswa mempelajari maharoh
istima’, mahasiswa PPBA kelas F-6 lebih menyukai metode ini dengan hasil angket
sebesar 98%.
Untuk
metode mendengarkan lagu berbahasa arab dalam mempermudah mahasiswa belajar
maharoh istima’, mahasiswa PPBA kelas F-6 ternyata setelah melihat perolehan
hasil angket menunjukkan 96% mereka menyukai metode ini.
Untuk metode mendengarkan rekaman
yang berisi materi pembelajaran bahasa arab
agar memudahkan mahasiswa memahami maharoh istima’, maka mahasiswa PPBA
kelas F-6 memiliki perolehan hasil angket sebesar 97%.
Dalam penggunaan media audio
visual untuk mempengaruhi motifasi belajar mahasiswa pada maharoh istima’, maka
mahasiswa PPBA kelas F-6 memiliki perolehan hasil angket sebesar 97%. Dari sini
dapat kita ambil garis besar bahwa penggunaan media audio visual dalam
mempengaruhi motifasi belajar mahasiswa pada maharoh istima’ sangatlah
berpengaruh. Karena dengan penggunaan media ini dapat membuat mahasiswa tidak
bosan dan lebih cepat alur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang
disampaikan.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan
data angket yang telah dianalisa pada bab II, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran maharah istima’ di kelas F6 adalah pembelajaran yang
auditorik, yakni sebagian besar mahasiswa menyukai metode audio visual sebagai
media belajar maharoh istima’.
Dengan demikian,
agar pembelajaran dan motivasi mahasiswa dalam maharah istima’ dapat
ditingkatkan, maka penulis menyarankan agar :
1. Pendidik memerhatika kondisi peserta
didik dalam pembelajaran berlangsung.
- Pendidik memiliki metode khusus agar peserta didik mudah memahami maharoh istima’.
3. Pendidik harus selalu menjalin
komunikasi dengan baik kepada peserta didik agar mereka saling tumbuh motivasi
dalam mempelajari strategi pembelajaran yang dilakukan.
Dalam pembelajaran Maharoh Istima’ perlu adanya
strategi pembelajaran baru dan menyenangkan sehingga akan menumbuhkan motivasi
dalam be lajar